Di Balik Layar Pembuatan Video Kolektor Plastic Bank di Jawa Tengah

Pada tanggal 23 Agustus 2021 tim Memora Productions berangkat ke desa Tegalarum, Demak, Jawa Tengah untuk menuntaskan projek dari Plastic Bank Indonesia. Memora Productions memiliki kontrak kerja untuk merekam perjalanan kisah dua orang kolektor Plastic Bank yang berada di Jawa Tengah. Suparmin dan Kasmun namanya, mereka adalah pemungut sampah plastik asal Jawa Tengah yang sudah hampir lebih dari setahun bergabung dengan Plastik Bank, organisasi nirlaba yang memiliki kepedulian terhadap pemanfaatan sampah Plastik, ekonomi, dan ekologi laut.

Kru akhirnya berangkat ke Jawa Tengah setelah beberapa pekan tertunda karena banyaknya pembatasan dan regulasi perjalanan jarak jauh selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlangsung. Mulai dari kewajiban tes Polymerase Chain Reaction (PCR) H-2 sebelum keberangkatan, menunjukan keterangan vaksin, hingga sempat bongkar pasang kru karena tidak bisa berangkat akibat terbentur regulasi dan kesehatan. Ya, projek ke luar kota memang memerlukan ekstra strategi dan tenaga selama Pandemi Covid-19 ini.

Baca juga: Mewawancarai Amanda Susanti “Sayurbox” untuk Projek Google

Dua orang tim Memora Productions, Oka dan Adi memiliki waktu tiga hari dari tanggal 25 hingga 28 Agustus 2021 untuk memproduksi audio visual berdurasi 60 detik. Hari pertama digunakan untuk survey lokasi hingga mengenal karakter dari masing-masing subjek, Kasmun dan Suparmin. Mereka adalah pribadi yang bersahaja, mencintai keluarga, dan memiliki kepedulian kuat terhadap kebersihan lingkungan dari bahaya sampah plastik yang tidak tertangani dengan baik. Setelah memiliki bayangan yang cukup, tim lapangan kembali ke hotel dan mengompilasi data yang didapat. Online meeting pun dilakukan malamnya dengan director di Bali untuk mengomparasi data yang dibuat saat pra-produksi, menyamakan visi, hingga menentukan angle untuk blocking kamera.

Kolektor Plastic Bank Indonesia

Potret kolektor Plastic Bank Indonesia, Kasmun (kiri) dan Suparmin (kanan). Foto: Anggara Mahendra, Courtesy: Plastic Bank.

Setelah aproved, tim lapangan melakukan produksi pada hari kedua dengan melakukan wawancara terlebih dahulu. Wawancara terstruktur dilakukan agar mendapat jawaban yang sesuai dengan data lapangan yang sudah dihimpun sebelumnya. Tantangan yang ditemui adalah subjek agak kesulitan menyampaikan gagasan, sehingga tim lapangan perlu ekstra sabar dan menanyakan berkali-kali hingga mendapat jawaban yang tepat. Tuntas mewawancarai kedua subjek, pengumpulan B-roll atau footage pendukung pun dilakukan. Pengumpulan footage dari Suparmin dilakukan di area pemukiman warga, dimana Suparmin biasa melakukan pemungutan. Proses berjalan lancar karena ini memang kegiatan yang sehari-hari ia lakukan. Tim lapangan mengikuti aktivitas tersebut sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Baca juga: Jasa Video Shooting Profesional / Production House di Bali

Di lain pihak, Kasmun melakukan pemungutan sampah di areal sungai dekat dengan gudang Suparjo, di sungai kecil ini terdapat beberapa sampah plastik yang cukup mengganggu aliran sungai. Kasmun mengatakan jika ia tidak mengambilnya maka sampah plastik ini akan terbawa ke laut. “Aku ngambil sampah di sungai itu biar gak mampet, akibatnya ya ke laut, itu. Mencemari lingkungan laut,” tukasnya. Dari sisi ekonomi, Kasmun dan Suparmin mengakui kehadiran Plastic Bank membawa dampak yang signifikan dalam kehidupan mereka. Mulai dari BPJS, Handphone, hingga berbagai bonus mereka dapatkan semenjak bergabung di Plastic Bank. Tak hanya itu, mereka juga berhasil membeli motor baru dari menyisihkan pendapatan di Plastic Bank. “Berkat Plastic Bank sekarang saya bisa membeli motor baru, satu untuk keluarga, yang satunya untuk bekerja,” ungkap Suparmin. Keberadaan mereka pun sangat disukai warga setempat, bagaimana tidak, berkat mereka, lingkungan menjadi bersih warga pun menjadi sehat.

Baca juga: Harga Jasa Pembuatan Video Company Profile di Bali

Keesokan harinya, pada hari ketiga, tim melanjutkan perekaman footage. Jadwal kali ini adalah merekam aktivitas domestik Kasmun dan Suparmin, seperti berbelanja dan merawat kendaraan yang ia beli hasil dari Plastic Bank. Selepas itu, tim lapangan bertugas berburu gambar establish untuk menunjukkan keadaan geografis lokasi di areal tersebut. Tim berkeliling di sekitar lokasi desa Tegalarum dan melakukan perekaman aerial menggunakan drone. Hari ketiga bisa dikatakan lancar diluar retake minor untuk hal-hal yang tidak sesuai pada hari kedua. Yang menarik, saat perekaman aerial dilakukan, anak-anak desa Tegalarum berbondong-bondong mendekati tim untuk melihat lebih dekat bagaimana prosesnya. Mereka tampak penasaran sambil sesekali berinteraksi dengan tim lapangan.

Di Balik Layar Video Plastic Bank

Anak-anak desa Tegalarum antusias melihat perekaman drone. Foto: Oka Sudarsana – Memora Productions.

Perjalanan hari ketiga belum usai, sekembalinya tim lapangan dari lokasi syuting, tim harus berangkat kembali ke Laboratorium di Kota Semarang untuk test PCR, mempersiapkan dokumen keberangkatan kembali ke Bali. Dengan pelaksanaan syuting yang menerapkan protokol kesehatan ketat, Syukurnya, tim lapangan mendapatkan hasil tes negatif Covid-19, sehingga pengurusan syarat penerbangan terpenuhi dan tim Kembali ke Bali dengan selamat. Pekerjaan ke luar kota memang cukup berat di masa pandemi seperti ini, namun kami tetap bertekad memberi pelayanan prima terhadap para pelanggan yang telah mempercayakan kebutuhan visualnya kepada kami.